Pertemuan 5 - BAB.2. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Gambar
 ORGAN PADA TUMBUHAN Organ adalah kumpulan dari beberapa macam jaringan yang berbeda dan membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi. Setiap makhluk hidup, baik  tumbuhan , hewan, dan manusia mempunyai organ tubuh. Organ yang dimiliki makhluk hidup digunakan untuk menunjang keberlangsungan hidupnya. Setiap organ memiliki fungsi utama atau fungsi khusus yang tidak dapat digantikan oleh organ lain. Selain fungsi utama, beberapa organ mempunyai fungsi tambahan sehingga antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya mempunyai ciri khas masing-masing. Organ yang dimiliki  tumbuhan  terdiri dari organ pokok (utama) dan organ tambahan. Organ pokok merupakan organ yang sangat penting bagi tumbuhan. Sedangkan organ tambahan merupakan hasil modifikasi organ pokok. Jadi, setiap organ tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan organ-organ bergantung dan saling memengaruhi satu sama lainnya. Maka dari itu, penting untuk mengetahui organ yang ada pada tumbuhan. Apa saja macam-macam

BIOLOGI LINTAS MINAT : KELAS X IPS 1-2 : Pertemuan 1 BAB 2 Keanekaragaman hayati

 KEANEKARAGAMAN HAYATI


Tujuan Pembelajaran :

1. Mengidentifikasi Perbedaan Keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem melalui pengamatan di lingkungan sekitar.

2. Mengemukakan tipe ekosistem pada keanekaragaman  ekosistem dengan ciri-cirinya, baik abiotik maupun biotik. 

3. Mengemukakan kekayaan flora dan fauna di Indonesia.

4. Menjelaskan penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.

5. Mengaitkan keanekaragaman hayati di Indonesia dengan fungsi dan manfaatnya.

6. Menjelaskan plasma nutfah (sumber daya genetik).

7. Menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.

8. Mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang disusun dalam bentuk laporan kegiatan.

9. Mengusulkan usaha-usaha pelestarian (konservasi) sumber daya alam hayati yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya : leaflet.

10. Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya.


Keanekaragaman Hayati: Pengertian, Tingkatan, dan Klasifikasi

Keanekaragaman hayati merupakan hal yang penting bagi kehidupan. Keanekaragaman hayati berperan sebagai indikator dari sistem ekologi dan sarana untuk mengetahui adanya perubahan spesies. Keanekaragaman hayati juga mencakup kekayaan spesies dan kompleksitas ekosistem sehingga dapat memengaruhi komunitas organisme, perkembangan dan stabilitas ekosistem (Rahayu 2016).

Indonesia dikenal oleh masyarakat dunia sebagai salah satu negara megabiodiversity. Sebutan ini didukung oleh keadaan alam di Indonesia dengan iklim tropis yang menjadi habitat yang cocok bagi berbagai flora dan fauna. Hal ini menjadikan keanekaragaman hayati (biodiversitas) di Indonesia menjadi terhitung sangat tinggi (Pahlewi 2017).



 

1. Konsep Keanekaragaman hayati

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah keseluruhan gen, spesies, dan ekosistem di suatu kawasan. Keanekaragaman hayati merupakan kajian yang sangat penting karena akan berkaitan erat dengan kehidupan manusia sebagai salah satu bagian di dalam sistem kehidupan. Dalam kajian keanekaragaman hayati di dunia, Indonesia selalu termasuk ke dalam negara yang diperbincangkan karena merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya hayatinya. Hal ini disebabkan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, sehingga menjadi negara yang sangat diperhitungkan dalam hal biodiversitas di dunia. Indonesia merupakan salah satu dari 17 negara yang termasuk ke dalam negara megabiodiversitas, yaitu negara yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. 

Negara-negara tersebut adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Brasil, Cina, Ekuador, Filipina, India, Indonesia, Kolombia, Kongo, Madagaskar, Malaysia, Meksiko, Papua Nugini, Peru, dan Venezuela. 

Fakta-fakta ini mendorong kita untuk lebih mencintai tanah air dan mengapresiasi kekayaan negeri Indonesia. Negara megabiodiversitas dihuni oleh sedikitnya 2/3 dari semua spesies vertebrata non-ikan dan 3/4 dari semua spesies tumbuhan tinggi di dunia. Konsep negara megabiodiversitas disusun atas 4 premis, yaitu: 

1. Keanekaragaman hayati setiap negara sangat penting bagi kelangsungan hidup negara itu, dan harus menjadi komponen dasar setiap strategi pembangunan nasional atau regional; 

2. Keanekaragaman hayati tidak merata di bumi, dan beberapa negara, terutama di daerah tropis, memiliki konsentrasi biodiversitas yang jauh lebih besar daripada negara-negara lain; 

3. Beberapa negara yang paling kaya spesies dan keanekaragaman hayati juga memiliki ekosistem yang berada di bawah ancaman paling parah; 


Untuk mencapai dampak maksimum dari sumber daya yang terbatas ini, upaya konservasi harus dikonsentrasikan (tapi tidak eksklusif) di negara-negara terkaya dalam keanekaragaman dan endemisme namun paling terancam keberadaanya (Sutarno, 2015).




2. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati 

Coba Anda perhatikan Gambar 1. Apa yang dapat Anda amati dari gambar tersebut? Ya, benar. Anda dapat memperhatikan adanya perbedaan warna di setiap kawasan. Terdapat warna hijau, coklat, dan juga putih di daratan. Apakah Anda menyadari, kawasan di sepanjang garis khatulistiwa berwarna hijau? Akhirnya dapat kita amati bahwa Indonesia, negara kita, merupakan salahsatu negara di Benua Asia yang terletak di garis khatulistiwa, yang tampak dari atas berwarna hijau. Fakta lain menunjukan bahwa jika kita bergerak ke bagian utara atau selatan dari garis khatulistiwa, tampak ada perubahan warna dari daratan cenderung menjadi coklat. Lebih ekstrim lagi jika kita lihat di kawasan paling utara dan juga selatan, didominasi oleh warna putih, yaitu kawasan kutub utara dan juga selatan. Warna hijau menandakan bahwa di kawasan tersebut tertutup oleh vegetasi, sedangkan warna coklat berarti merupakan kawasan terbuka yang berupa gurun. Warna putih di kedua kutub menandakan bahwa kawasan tersebut ditutupi oleh es. Apa yang dapat Anda simpulkan dari fakta tersebut? Ya, ternyata letak geografis sangat berkaitan erat dengan keanekaragaman hayati. Vegetasi merupakan produsen, dengan kata lain adalah sumber energi bagi makhluk hidup lainnya. Apa yang menjadi kebutuhan pokok vegetasi atau tumbuhan? Tentunya sumber energi utama yang diperlukan tumbuhan untuk hidup adalah energi cahaya matahari. Telah sama-sama kita pahami bahwa di daerah khatulistiwa intensitas cahaya matahari paling tinggi daripada belahan bumi lainnya. Hal ini lah yang menyebabkan kawasan sepanjang khatulistiwa sangat kaya akan vegetasi. Kita patut bersyukur karena Tuhan Yang Maha Kuasa telah menempatkan negara kita tepat di garis khatulistiwa. Jika suatu daerah kaya akan vegetasi, maka akibatnya akan mendukung makhluk hidup lain yang menjadi konsumennya untuk bertahan hidup. Demikian juga dengan makhluk hidup lain pada tingkat trofik yang lebih tinggi, karena sumber makanannya pun ikut tersedia. Hal tersebut sangat mendukung terbentuknya keanekaragaman hayati di suatu kawasan.


 3. Tingkat Keanekaragaman Hayati 

Keanekaragaman hayati dapat dilihat dari tiga tingkat, yaitu keanekaragaman hayati tingkat gen, jenis, dan ekosistem. 

a. Keanekaragaman Hayati Tingkat Genetik 

Keanekaragaman hayati tingkat genetik mempunyai arti bahwa keanekaragaman tersebut merupakan keanekaragaman yang disebabkan oleh variasi genetik. Agar lebih jelas, mari kita amati keanekaragaman tingkat genetik ini pada makhluk hidup yang masih ada dalam satu jenis. Sebagai contoh, Anda dapat mengamati Gambar 2.





Apa yang Anda amati dari Gambar 2 tersebut? Anda dapat melihat variasi ikan koi dari warnanya. Ada yang berwarna putih, putih merah, putih hitam, putih hitam merah, kuning, dan seterusnya. Apa dugaan Anda yang menyebabkan terjadinya variasi tersebut? Benar, variasi warna tersebut disebabkan oleh ekspresi dari gen (fenotip) yang dimiliki oleh ikan koi. Jadi, dalam satu jenis ikan koi ini, variasi dari fenotipnya sangat beragam. Inilah yang kita sebut dengan keanekaragaman hayati tingkat genetik. Silakan amati contoh lain di sekitar Anda yang dapat membuktikan adanya keanekaragaman hayati tingkat genetik.


b. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis 

Keanekaragaman hayati tingkat jenis merupakan keanekaragaman yang terjadi sebagai akibat dari adanya variasi berbagai jenis makhluk hidup. Dengan kata lain keanekaragaman ini dapat kita amati mulai dari tingkat marga.




Sebagai contoh dapat kita amati pada Gambar 3 yaitu berbagai jenis ikan yang hidup di air tawar. Pada gambar tersebut dapat kita amati adanya variasi bentuk, warna, ukuran, dan seterusnya pada jenis-jenis ikan yang berbeda. 


c. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem 

Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem merupakan keanekaragaman yang terbentuk sebagai akibat dari adanya variasi interaksi kelompok makhluk hidup dengan lingkungannya. Variasi interaksi tersebut akan menghasilkan tipe lingkungan yang berbeda-beda pula. Sebagai contoh, coba Anda perhatikan berbagai jenis ekosistem yang ada. Tentunya setelah diamati, Anda dapat melihat adanya perbedaan jenis-jenis makhluk hidup yang menempati suatu ekosistem dengan karakter lingkungan tempat hidupnya. Contoh keanekaragaman ekosistem dapat Anda amati pada Gambar 3.





4. Pola Sebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia 

Merujuk pada Gambar 4, jika kita perhatikan dengan cermat, satu-satunya kawasan di daerah tropis (khatulistiwa) yang mempunyai keunikan tersendiri adalah Indonesia. Indonesia merupakan satu-satunya negara kepulauan terbesar yang dilalui garis khatulistiwa. Keunikan tersebut sangat mempengaruhi pola sebaran hayati, sehingga para ilmuwan terdahulu telah meneliti pola sebaran hayati di Indonesia. Terdapat garis pembatas yang membagi Indonesia menjadi tiga daerah, yaitu Garis Wallacea dan Garis Weber (Gambar 4). Ketiga daerah tersebut mempunyai tipe makhluk hidup yang berbeda-beda. Daerah paling barat Indonesia yang dibatasi oleh Garis Wallacea merupakan kawasan Orientalis. Daerah paling timur yang dibatasi oleh Garis Weber merupakan kawasan Australis. Sedangkan daerah yang berada di tengah-tengah yang dibatasi oleh garis Wallaceae dan Weber disebut dengan kawasan Wallacea atau kawasan peralihan.





 5. Manfaat Keanekaragaman Hayati 

Keanekaragaman hayati mempunyai peranan yang sangat penting bagi stabilitas ekosistem, termasuk manusia di dalamnya sebagai salah satu komponen di dalam ekosistem. Oleh karena itu pemanfaatan sumber daya hayati harus dilakukan secara bijaksana. Semakin tinggi tingkat keanekaragaman hayati, maka akan semakin mantap dan stabil suatu ekosistem.


Jika kestabilan ekosistem terjaga, maka manusia sebagai salah satu komponen dalam ekosistem akan ikut terjaga pula keberadaannya. Anda tentu seringkali mendengar peristiwa perusakan perkebunan atau perumahan oleh kawanan gajah, harimau yang memangsa hewan ternak, bahkan kelaparan manusia di suatu daerah, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Tentunya Anda pasti sudah memiliki jawabannya. Keanekaragaman hayati memiliki banyak manfaat baik yang langsung dapat kita rasakan maupun yang tidak. Secara umum manfaatnya terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu (FAO 2013): a. Jasa ekosistem seperti: air minum yang bersih, pembentukan dan perlindungan tanah, penyimpanan dan daur hara, mengurangi dan menerap polusi, berkontribusi terhadap stabilitas iklim, pemeliharaan ekosistem, dan penyerbukan tanaman. b. Sumber daya hayati, seperti: makanan, obat-obatan, bahan baku industri, tanaman hias, stok untuk pemuliaan dan penyimpanan populasi. c. Manfaat sosial, seperti: pendidikan, rekreasi dan penelitian, serta budaya. 

Berikut ini adalah contoh-contoh nyata dari manfaat keanekaragaman hayati untuk manusia: 

1. Sumber daya alam penghasil kebutuhan primer atau sekunder 

Kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan dapat terpenuhi dari berbagai macam sumber daya hayati. Misalnya untuk keperluan sandang, sumber daya hayati yang dapat dimanfaatkan diantaranya wol, kapas, serat kepompong ulat sutra, dan masih banyak lagi. Sumber daya hayati yang dapat memenuhi pangan sangat melimpah, diantaranya ada tumbuhan sumber karbohidrat seperti padi, singkong, dan sagu, tumbuhan sumber protein seperti kacang-kacangan, atau berbagai jenis ikan dan daging. Kebutuhan papan diantaranya diperoleh dari pohon jati, mahoni, meranti, ataupun kelapa. 

2. Sumber plasma nutfah 

Keanekaragaman hayati yang ada akan menyimpan berbagai macam kode-kode genetik yang tersimpan dalam setiap organisme. Keragaman genetik tersebut akan menjadi sumber bagi manusia untuk pemuliaan berbagai jenis tumbuhan ataupun hewan demi pemenuhan berbagai jenis kebutuhan manusia. 

3. Manfaat keilmuan

Keanekaragaman hayati dapat menyediakan berbagai objek penelitian yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. 

4. Estetika 

Dari segi kebutuhan estetika, banyak sekali berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang dapat dimanfaatkan. Namun tentunya pemanfaatan ini harus memperhatikan hukum yang berlaku, karena banyak sekali jenis-jenis tumbuhan maupun hewan eksotis yang dilindungi karena terancam punah. 



Referensi :

https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Biologi/Perpembelajaran/BIOLOGI-PB8.pdf

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgsAwSzcZLTbR6LHU3C0RZpmdqi4w3YSWqdti_BCCONqW7aNRyNQU0k0lV6SVVM2A3sNv9xXIeQw1LGDBAlnUHzY_JfAjMy64LpnlZzKshk6pthVSM7ZgkBSsDPyscvn-km4N1QfHX1Vc0LjWY45XMxdGnDohPFsmjJjJ7hoiiwZcH0j2Bx78w_MFrX=w640-h336

Komentar

Posting Komentar

Jadilah pembaca dan pengunjung yang bijak

Postingan populer dari blog ini

Biologi Kelas XII IPA : Pertemuan 4 : Enzim dan Metabolisme

Pertemuan 1 : Biologi Kelas XII IPA - BAB.1. Pertumbuhan dan Perkembangan

PKWU Kelas X IPA 1-2-3 : Pertemuan 1 - Wirausaha kerajinan dengan Inspirasi Budaya Non Benda