PKWU Kelas X IPA 1-2-3 : PENGOLAHAN MAKANAN - Pertemuan 3

 h. Exhausting

     Exhausting adalah mengeluarkan udaara yang ada dalam kaleng atau botol. Hal ini penting dilakukan agar tekanan udara di dalam botol tidak terlalu besar pada saat ditutup, untuk kemudian dipanaskan. Dengan exhausting, kadar oksigen dalam kaleng atau botol berkurang, sehingga dapat mencegah oksidasi makanan di dalam botol, kerusakan vitamin C, dan pertumbuhan bakteri.

        Exhausting dapat dilakukan secara mekanis yaitu dengan menggunakan pompa hampa (vacum) yang menjadi satu kesatuan dengan alat penutup botol. Exhausting dapat menggunakan uap panas yang bersuhu 76oC atau lebih. Botol yang sudah diisi tetapi belum ditutup rapat, dimasukkan ke dalam ruangan berisi uap panas selama 5-10 menit, kemudian segera ditutup rapat.

 i. Sterilisasi

      Sampai tingkat exhausting ini, belum semua mikroba dan spora yang terdapat di dalam potongan buah atau sirup mati. Oleh sebab itu, segera setelah botol ditutup rapat, perlu disterilkan dalam air mendidih selama 20-25 menit. Sterilisasi harus secepatnya dikerjakan untuk menghindari mikroba berkembang biak.

 j. Pendinginan

     Setelah sterilisasi selesai, botol dikeluarkan dan diletakkan di atas meja, berjauhan satu sama lain supaya cepat dingin oleh udara. Botol-botol tersebut tidak boleh diletakkan pada permukaan yang terlalu dingin, misalnya lantai karena botol dapat pecah. Pada makanan kaleng, pendinginan dapat dilakukan dengan cara memasukkan kaleng ke dalam air dingin yang mengalir. Setelah dingin, botol atau kaleng dapat disimpan di temapt yang sejuk dan dingin. Pendinginan harus dilakukan secepat ,mungkin untuk mencegah pertumbuhan mikroba yang suka panas dan mencegah terjadinya overcooking.

 k. Inkubasi

      Satu sampai dua minggu sebelum dijual, produk disimpan dulu dan diteliti apakah selama penyimpanan ada gejala-gejala kerusakan seperti berjamur, timbul gelembung gas, berwarna, dan lain-lain.

 l. Pemasangan Label

     Produk yang telah melewati masa inkubasi dan dalam keadaan baik dapat dipasangi label kemasan untuk kemudian dikirim ke tempat-tempat penjualaan untuk dipasarkan.

3. Sari Buah

     selain dikalengkan atau dibotolkan, buah-buahan dapat dibuat sari buah. Dalam bahasa asing, sari buah disebut dengan "fruit juice squah", yaitu sari buah yang telah disaring, diencerkan, dan mengandung sedikit bubur buah (fruit pulp), serta ditambah gula supaya manis. Sari buah adalah suatu cairan yang diperas dari buah, jernih atau hampir jernih, dan biasanya tidak mengalami proses fermentasi atau peragian.

4. Selai, Jeli dan Marmelade

     Selai, jeli dan marmelade merupakan bahan makanan berbahan dasar buah. Ketiga makanan awetan ini biasanya dikonsumsi sebagai pelengkap roti dan bolu. Namun, ketiganya dibuat dengan cara yang berbeda.

   

        Selai dibuat dari hancuran buah. Sedangkan Jeli dibuat dari sari buah yang bahan kasarnya telah dibuang. sementara itu, marmelade dibuat dari sari buah jeruk ditambah cincangan kulit buah jeruk.

5. Pengawetan Tomat

      Buah tomat dapat diawetkan menjadi saus tomat dan manisan. Saus tomat dapat digunakan untuk pelengkap sajian makanan yang digoreng dan dipanggang. Saus tomat dimanfaatkan juga untuk tambahan tumis dan masakan lainnya. sementara itu, manisan tomat dapat dikonsumsi secara langsung. Bentuknya kering menyerupai kurma. 

     

6. Acar, Asinan dan Manisan

      Acar ialah jenis makanan awetan yang diolah dengan cuka dan air garam. Bahan dasar yang dapat dibuat acar di antaranya mentimun, wortel, bawang merah, cabai rawit dan sebagainya.

     Asinan adalah makanan awetan yang diproses dengan cara pengasinan, yaitu pengawetan dengan merendam buah atau sayur dalam larutan cuka yang asam atau manis dan pedas.

     Manisan merupakan jenis olahan makanan berupa buah-buahan yang diawetkan dengan gula. Ada dua macam bentuk olahan manisan buah, yaitu manisan basah dan manisan kering.

                                           

Pertanyaan :

1. Apa saja bahan makanan Nabati yang dapat diolah dengan pengawetan?

2. Tuliskan contoh produk hasil olahan nabati dengan cara pengawetan!

3. Ada berapa teknik pengolahan awetan yang dapat dilakukan?

Referensi :

_Hindraswari Enggar Dwipeni_Prakarya dan Kewirausahaan _Untuk siswa SMA-MA/SMK-MAK_kelas X

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgLoLq2cxo9l5bQ9mWP2_888gnZ056rWPZFYMEL_6OyxlbG2aJC7snaGPGd8SPPlDqsHOr889N4B7mOaeCMmmTdB29zwwFRuY3fyebtPygUjdkit4TBjZ2ibJwDVyCVkQj9wgMJX6npWC6TWoFasKEJ1J_Lo-VPXjeDCN8pFawl2wNEDC3v5oFCEvrU=s320

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi8qeRISPC6uW3Y_ZXXz_iZHITzLJdXcemMeY2uduinB7Y9R72I_oQpMSMb5XGwQiYU4y49FEqkuRmbda99QrGDClXSfr7tjH8EhG-w3lHuO8UtgOnE3l-7Ze0mJP3IRSQDXPc4d_uAm_ZKrBOziFcFUP0ivhEBUU0il7a0Y5YoJSDXKnAdCy7WjaXO=s320

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhUlALGwarfMqwUqUsPCGtaW_5prQ-bIEwMR64AKDj401KCeAWg9gAgZnGIjA4NSZd9QSj6brbFmE-q5uPcjWE-1lSr0tk6tygnHAO54wrk1LUYwF-MYjknM2HoDi4A7RmBTOmMr3DCWjNHT9NV1mOyhmsUJA6Boi-6pEdMz1m7inNG-naALBCyX7Zm=s320

https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEguSQB2r4I8y6GBAItZf02scIE3OX7zgGcwlvh_EdvVeQRn5Rs285R_KuXi97fALgVJTwd8CfYa0JlCTEwxR2hPvRgShBPKUp3BMwppx3499iwME0z-CfdUrwGELnWowN7hML3xtxabeAT02M5m6gAvAFjuRQsnZB5hqsKNwPmz5U5A0uh-NaE1UfYf=w200-h200